cara mengetahui gejala autisme pada anak

cara mengetahui gejala autisme pada anak | ciri-ciri autisme pada anak | gejala awal autis sejak dini | selamat pagi sahabat ForGuides, untuk hari ini saya akan memberikan artikel dunia kesehatan yang berjudul cara mengetahui gejala autisme pada anak. mungkin cara pertama yang paling gampang dengan melihat respon yang mereka berikan kepada kita, Autisme pada balita dapat dideteksi dini dengan mengajak mereka untuk mencium sesuatu yang baru.

cara mengetahui gejala autisme pada anak

1. Berikut adalah cara untuk mendeteksi anak berisiko autisme jika dilihat dari mata dan bibir : (sumber bidanku.com)

  • Di mata anak-anak pada risiko autisme terlihat jarak sedikit lebih besar dari biasanya.
  • Pipi dan hidung sering memiliki jarak yang lebih pendek terutama di bagian tengah wajah. Karakteristik ini biasanya dialami oleh anak-anak yang memiliki autisme yang merupakan bagian tengah wajah yang terlihat sempit.
  • Selanjutnya, pada bibir, pada anak-anak dengan autisme memiliki bagian bibir yang lebar dan philtrum adalah daerah antara hidung dengan sedikit lebar pada bibir

2. Perilaku

  • Anak-anak tidak bergumam hingga usia 12 bulan
  • Anak-anak tidak menunjukkan kemampuan gestural (menunjuk, dada, menggenggam) hingga usia 12 bulan
  • Anak tidak mengucapkan sepatah kata pun sampai usia 16 bulan
  • Anak-anak tidak dapat menggunakan dua kalimat secara spontan di usia 24 bulan
  • Anak-anak kehilangan kemampuan untuk berbicara dan interaksi sosial dari usia tertentu
  • Anak-anak tidak dapat menunjuk dan mengoceh seperti bayi pada umumnya. Atau, tidak dapat melakukan gerakan sesuai dengan usia.
  • Regresi atau penurunan kemampuan. Sebagai contoh, pada usia 6 bulan, bayi harus bisa tersenyum, tapi bayi tidak menunjukkan kemampuan tersebut.
  • Tidak dapat melihat objek yang ditunjuk dari jauh.
  • Tidak atau tidak bisa bicara sampai usia enam belas bulan.
  • Hilangnya kemampuan anak untuk berbicara.

Sementara itu, gejala yang paling terlihat dari autisme adalah kemampuan bayi sambil berbicara atau mengobrol. Karena, ketika usia kurang dari satu tahun, biasanya bayi sudah bisa mengatakan satu atau beberapa kata, meskipun tidak jelas. Selain itu, ketika usia dua tahun, anak belum mampu mengucapkan hingga dua kata. Dan jika anak tergolong normal, biasanya dilakukan sesuai dengan usia.

baca juga : Mengenal Pneumonia dan penyebabnya

3. Ciri Umum

– Gangguan Keterampilan Sosial

Autisme berhubungan dengan keterampilan sosial terganggu untuk berinteraksi secara berbeda dengan penderita pada umumnya. Pada tingkat gejala ringan, karakteristik autisme yang muncul adalah tampak canggung ketika berhadapan dengan orang lain, mengeluarkan komentar yang menyinggung orang lain, dan tampak terasing ketika berkumpul dengan orang lain.

Autis dengan tingkat parah gejala autisme biasanya tidak suka untuk berinteraksi dengan orang lain. Mereka juga cenderung menghindari kontak mata. Pada anak-anak, gejala autisme seperti gangguan keterampilan sosial dapat dilihat dari tidak tertarik dalam permainan bersama-sama dan sulit untuk berbagi dan bermain bergantian.

– Kesulitan Berempati

Sangat sulit bagi anak autis untuk memahami perasaan orang lain, sehingga mereka jarang berempati dengan orang lain. Mereka juga sulit untuk mengenali dan memahami bahasa tubuh atau nada bicara. Ketika berbicara dengan orang lain, komunikasi cenderung satu arah karena mereka lebih berbicara tentang dirinya sendiri.

Untungnya, kemampuan untuk berempati dapat ditingkatkan jika mereka dilatih dan secara teratur mengingatkan untuk belajar untuk mempertimbangkan perasaan orang lain.

– Tidak suka Kontak Fisik

Tidak seperti kebanyakan anak-anak lain, kebanyakan anak-anak dengan autisme tidak suka ketika mereka disentuh atau dipeluk. Namun, tidak semua menunjukkan gejala yang sama. Kebanyakan anak autis sering dan senang memeluk mereka yang dekat dengannya.

– Tidak suka Suara Keras, Beberapa Aroma, dan Cahaya Terang

Anak-anak dengan autisme umumnya terganggu oleh suara keras yang mengejutkan, perubahan kondisi cahaya, dan perubahan suhu yang mendadak. Hal ini diyakini bahwa yang membuat mereka merasa terganggu adalah perubahan tiba-tiba, sehingga mereka tidak dapat mempersiapkan terlebih dahulu.

Untuk anak-anak dengan autisme, memberitahu mereka tentang sesuatu yang akan terjadi ternyata bermanfaat bagi mereka.

– Gangguan Bicara

Ciri-ciri autisme juga dapat deteksi dengan mengetahui Bicara Anda pada anak-anak. Hal ini diketahui bahwa 40% dari anak autis tidak dapat berbicara atau hanya bisa mengatakan beberapa kata. Sekitar 25-30% dapat berbicara beberapa kata pada usia 12-18 bulan, tetapi setelah itu kehilangan kemampuan untuk berbicara.

Sedangkan sisanya akan berbicara setelah agak besar. Intonasi autisme ketika berbicara biasanya cenderung datar dan formal. Mereka juga ingin mengulang kata-kata atau frasa tertentu, atau dikenal sebagai echolalia.

– Tindakan berulang ulang

Anak-anak dengan autisme seperti hal untuk memastikan bahwa mereka menikmati melakukan rutinitas yang sama terus menerus atau sering melakukan tindakan berulang-ulang. Ada perubahan dalam rutinitas sehari-hari akan sangat mengganggu bagi mereka.

Tindakan berulang dapat bervariasi dan dikenal sebagai kegiatan yang merangsang (stimming), dan biasanya menjadi obsesi bagi orang-orang autisme.

– Perkembangan yang tidak seimbang

Perkembangan anak pada umumnya yang seimbang, yang berarti bahwa pembangunan meliputi banyak faktor dan bertahap. Sebaliknya, perkembangan pada anak dengan autisme cenderung tidak seimbang: perkembangan di lapangan terjadi cepat tetapi terhambat di bidang lain.

Misalnya, pengembangan kemampuan kognitif terjadi dengan cepat tetapi masih terhambat pembicaraan atau perkembangan bicara terjadi dengan cepat tetapi masih terhambat1 keterampilan motorik.

nb : perlu diingat bahwa ciri-ciri diatas tidak menjadi patokan bahwa anak autis, ada juga yang mendapatkan ciri-ciri diatas tapi anak akan tumbuh normal diusia tertentu bahkan bisa dibilang cerdas.

kalau ada yang mau menambahkan silakan dikomentar