Corona VIrus atau yang kita kenal dengan COVID 19 sedang ramai dibicarakan akhir-akhir ini, anda dapat mencoba beragam minuman tradisional khas Indonesia yang mengandalkan rempah-rempah alami untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan juga dapat mengobati berbagai macam penyakit, salah satunya adalah penyakit yang sering terjadi di Indonesia seperti masuk angin dan juga pegal-pegal.
Akan tetapi semenjak isu penyakit COVID 19 atau yang sering disebut dengan Virus CORONA banyak penduduk Indonesia yang memanfaatkan rempah-rempah tersebut untuk mengobati penyakit Corona, bahkan ada beberapa isu yang menyebutkan bahwa rebusan Jahe dapat menjaga kita dari penyakit Corona.
Ada yang menarik ketika melihat sebuah thread di twitter yang ditulis oleh akun @Masgita_ yang menjelaskan mengenai Virus Corona, berikut kami jabarkan.
Apa itu Corona Virus (COVID 19) ?
Corona virus, nama ini berasal dari bahasa latin dan bahasa Yunani yaitu Korone yang berarti mahkota atau lingkaran cahaya. Virus yang ditemukan pada tahun 1960an ini adalah sekumoulan virus dari subfamily Orthocoronavirinae dalam keluarga Coronaviridae dan Ordo Nidovirales.
Kelompok virus ini yang dapat menyebabkan penyakit pada burung dan mamalia (termasuk manusia). Pada manusia, corona virus menyebabkan infeksi saluran pernafasan yang umumnya ringan, seperti pilek, meskipun beberapa bentuk penyakit seperti SARS, MERS, dan Covid-19
Manifestasi klinis yang muncul cukup beragam pada spesies lain, yaitu pada ayam, corona virus menyebablan penyakit saluran pernapasa atas, sefangkan pada sapi dan babi mentebabkan diare. Belum ada vaksin/ obat antivirus untuk mencegah& mengobati infeksi corona virus pada manusia
Corona virus merupakan virus beramplop dengan genom RNA utas tunggal plus, dan nukleokapsid berbentuk hel8ks simetris. Jumlah genom corona virus berkisar antara 27-34 kilo pasangan basa yang tersebar diantara virus RNA yang diketahui.
Corona virus yang ditemukan pada 1960an ini yang paling awal ditemukan adalah virus Bromkitis Infektus pada ayam dan 2 virus pada rongga hidung manusia dengan flu biasa yang kemudian diberi nama Human Coronavirus 229E dan Human Coronavirus OC43.
Sejak saat itu, anggota corona virus yang lain mulai diidentifikasi termasuk SARS-Cov pada 2003, HCoV NL63 pada 2004, HKU1 pada 2005, MERS-Cov (yang sebel7mnya dikenalkan sebangai 2012-nCoV) pada 2012, dan SARA-CoV-2 (sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV) pada 2019.
Nama ilmiah untuk corona virus adalah Orthocoronavirinae atau Coronavirinae. Subfamili ini terdiri atas 4 Genus, 23 Subgenus, dan 38 spesies diantaranya :
A. Alphacoronavirus
- Colacovirus, spesies Bag corona CDPHE 15, dari inang Kelelawar
- Decacovirus, spesies Bat corona virus HKU10 dan Rhinolophus ferrumequinum alphacoronavirus HuB-2013, dari inang Kelelawar
- Duvinacovirus, spesies Human coronavirus 229E, dari inang Manusia
- Luchacovirus, spesies Luchen Rn rat coronavirus, dari inang Rodensia
- Minacovirus, spesies Ferret coronavirus dan Mink coronavirus 1, dari inang Ferret dan Mink
- Minunacovirus, spesies Miniopterus bat coronavirus 1 dan Miniopterus bat coronavirus HKU8, dari inang Kelelawar
- Myotacovirus, spesies Myotis ricketti alphacoronavirus SC-2013 dari inang Kelelawar
- Nyctacovirus, spesies Nyctalus velutinus alphacoronavirus SC-2013, dari inang Kelelawar
- Pedacovirus, spesies Porcine epidemic diarrhea virus dan Scotophilus bat coronavirus 512, dari inang Babi dan Kelelawar
- Rhinacovirus, spesies Rhinolophus bat coronavirus HKU2, dari inang Kelelawar
- Setracovirus, spesies Human coronavirus NL63 & NL63-related bat coronavirus strain BtKYNL63-9b, dari inang Manusia & Kelelawar
- Tegacovirus, spesies Alphacoronavirus1, dari inang Anjing, Babi, Kucing
B. Betacoronavirus
- Embecorovirus, spesies Betacoronavirus , China Rattus coronavirus HKU24, Human coronavirus HKU24, Human coronavirus HKU1, dan Mur8ne coronavirus, dari inang Manusia, Sapi, Kuda, Babi, dan Rodensia
- Hibecovirus, spesies Bat Hp-betacoronavirus Zhejiang2013, dari inang Kelelawar
- Merbecovirus, spesies Hedgehog coronavirus 1, Middle East respiratory syndrome-relatedcoronavirus, Pipistrellus bat coronavirus HKU5, dan Tylonycteris bat coronavirus HKU4, dari inang Landak Susu, Manusia, Unta, & Kelelawar
- Nobecovirus, spesies Rousettus bat coronavirus GCCDC1 & Rousettua bat coronavirus HKU9, dr inang Kelelawar
- Sarbecovirus, spesies Severe acute repiratory syndrome-related coronavirus, dr inang Manusia, Kelelawar, Viverridae
C. Gammacoronavirus
- Cegacovirus, spesies Beluga whale coronavirus SW1, dari inang Paus Beluga
- Igacovirus, spesies Avian coronavirus, dari inang Burung
D. Deltacoronavirus
- Andecovirus, spesies Wigeon coronavirus HKU20, dari inang Burung
- Buldecovirus, spesies Bulbul coronavirus HKU11, Coronavirus HKU15, Munia coronavirus HKU13, dan White-eye coronavirus HKU16, dari inang Burung dan Babi
- Herdecovirus, spesies Night heron coronavirus HKU19, dari inang Burung
- Moordecovirus, spesies Commin moorhen coronavirus HKU21, dari inang Burung.
Corona virus diyakini menyebabkan 15-30% dari semua pilek pada orang dewasa dan anak-anak. Corona virus menyebabkan pilek dengan gejala utama seperti demam dan sakit tenggorokan akibat pembengkakan adenoid.
Terutama pada musim dingin dan awal kusim semi. Corona virus dapat menyebabkan pneumonia, baik pneumonia virus langsung atau pneumonia bakterial skunder, dan dapat menyebabkan bronkitis, baik bronkitis virus langsung atau bronkitis bakterial virus skunder.
Corona virus manusia yang ditemukan pada tahun 2003, SARS-CoV, yg menyebabkan sindrom pernapasan akut berat (SARS), memiliki patogenesis yang unik karena menyebabkan infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah. Belum ada vaksin/ obat antivirus untuk mencegah dan mengobati.
Infeksi corona virus manusia.
7 Galur corona virus manusia yang saat ini diketahui :
- Human coronavirus 229E (HCoV-229E)
- Human coronavirus OC43 (HCoV-OC43)
- Corona virus sindrom pernapasan akut berat (SARS-CoV)
- Human coronavirus NL63 (HCoV-NL63, New Haven coronavirus)
- Human coronavirus HKU1
- Coronavirus terkait sundrom pernfasan Timur Tengah (MERS-CoV) yang sebelumnya dikenal sebagai Novel coronavirus 2010 dan HCoV-EMC
- Coronavirus sindrom pernapasan akut berat 2 (SARS-CoV-2).
Yang sebelumnya dikenal sebagai 2019-nCoV atau “Novel coronavirus 2019” Corona virus HCoV-229E, -NL63, -OC43, dan -HK1 terus beredar dalam populasi manusia dan menyebabkan infeksi pernapasan pada orang dewasa dan anak anak diseluruh dunia.
Berhubung pada paragraf awal sempat menuliskan manfaat minuman tradisional Indonesia, maka akan kami berikan sedikit TIps mengenai cara meningkatkan Imune dengan Rebusan Jahe.
Manfaat Rebusan Jahe
Meredakan tenggorokan dan bernafas
Yang paling jelas ketika minum segelas jahe dan serai air hangat direbus adalah tenggorokan jadi terasa lega. Bernafas juga terasa lebih kosong dan segar.
Membuatmu tidur lebih nyenyak
Minumlah segelas air rebusan ini sebelum tidur, membuat tidur lebih nyenyak dan berkualitas. Aroma khusus serai berfungsi untuk meregangkan otot dan saraf yang tegang; Jadi, tingkatkan kualitas tidur agar lebih nyenyak.
Mengurangi rasa sakit di perut
Kunyit memiliki sifat antiinflamasi dan antioksidan sehingga dapat mengobati masalah perut dan pencernaan. Sementara jahe memiliki sifat yang sama dengan kunyit, sehingga membantu masalah pencernaan, mengurangi mual, untuk melawan flu.