Bagaimana Cara Mengatasi Baterai Tanam Ngedrop? Dewasa ini, hampir setiap orang tidak bisa lepas dari jangkauan smartphone android. Kehadiran teknologi canggih yang dimiliki, membuatnya dapat diisi dengan berbagai aplikasi untuk melakukan aktivitas.
Namun, kondisi baterai tanam yang mudah habis dan ngedrop membuat kamu kurang leluasa untuk menggunakannya. Lantas, bagaimana cara mengatasi baterai tanam ngedrop?
Cara Mengatasi Baterai Tanam Ngedrop
1. Gunakan Charger Yang Bagus Atau Original
Setiap charger memang dihadirkan sama dalam bentuk adaptor dan kabel. Namun, charger yang original pada dasarnya memiliki kapasitas yang sesuai dengan ponsel bawaannya.
Untuk itu, charger yang kurang sesuai biasanya ada yang membuat proses pengisian menjadi semakin lama atau semakin cepat. Hal ini tentu dapat mempengaruhi kondisi baterai agar mudah rusak.
Mengetahui kondisi tersebut, kamu sebaiknya membeli charger original ketika charger yang kamu miliki telah rusak. Charger original yang bagus harus memiliki merk yang sama dengan ponsel kamu.
Kamu juga bisa memilih jenis charger yang sesuai dengan tegangan ponsel kamu. Lazimnya, informasi terkait tegangan ini tertera pada adaptor atau kepala charger.
2. Hapus Aplikasi Yang Mudah Menghabiskan Baterai
Smartphone memang menyediakan ruang untuk diisi aplikasi yang akan digunakan. Namun, beberapa aplikasi terkadang banyak menguras baterai ponsel perlahan-lahan dan mampu membuat baterai tanam ponsel menjadi ngedrop.
Untuk itu, cara mengatasi baterai tanam ngedrop dapat dilakukan dengan menghapus aplikasi yang tidak dibutuhkan.
Kamu bahkan bisa membuktikan hal ini dengan mengecek informasi penggunaan baterai melalui pengaturan telepon.
Pengaturan tersebut dapat dilihat melalui menu setting dan masuk pada baterai. Lihatlah beberapa aplikasi yang ada di ponsel dan banyak digunakan. Lazimnya, beberapa aplikasi tersebut meliputi media sosial, messenger, streaming dan navigasi.
Namun, berbagai jenis aplikasi yang dibutuhkan tentu tidak mungkin akan dihilangkan. Pada situasi ini, kamu dapat mencari solusi dengan memanfaatkan aplikasi khusus memonitor baterai.
Aplikasi seperti wakelock detector, GSam Battery Monitor dan Watchdog Task Manager dapat digunakan untuk mengatasi masalah ini. Aplikasi ini bahkan dapat membuat baterai lebih irit dan tidak mudah ngedrop.
3. Upgrade System
Sistem android sering membuat aplikasi tetap berjalan pada layar belakang meskipun sudah dikeluarkan. Hal ini tentu dapat menguras baterai kamu yang berujung pada baterai ngedrop.
Bahkan, beberapa sistem android pada ponsel tertentu dapat menguras baterai hingga 25%. Akibatnya, penggunaan baterai menjadi boros dan cepat habis.
Dalam mengatasi kondisi ini, kamu dapat mencoba upgrade sistem ke versi lebih baru. Beberapa ponsel biasanya ada pemberitahuan tentang sistem upgrade ini.
Namun, kondisi memori telepon yang hampir habis atau masalah lain dapat menyebabkan kegagalan upgrade sistem. Untuk itu kamu dapat lakukan factory reset sebagai alternatif solusi yang baik.
4. Bersihkan Cache Google Play Service
Google Play Service adalah aplikasi penting yang terdapat pada ponsel android. Lazimnya, layanan ini berfungsi untuk menghubungkan aplikasi dengan google layanan lainnya.
Aplikasi ini bahkan dapat memakan sebagian baterai dari ponsel. Untuk itu, kamu dapat membersihkan cache layanan ini sebagai cara mengatasi baterai tanam ngedrop.
Proses pembersihan cache pun dapat dilakukan dengan mudah. Kamu hanya perlu membuka aplikasi setelan dan memilih menu aplikasi & notifikasi.
Kemudian, pilihlah menu all lalu klik Google Play Service. Setelah itu tap clear cache yang terdapat pada ponsel kamu. Hal ini otomatis dapat memperbarui aplikasi sekaligus meminimalisir penggunaan baterai.
5. Atur Tingkat Kecerahan Layar Secara Manual
Ponsel dengan tingkat kecerahan yang minim dapat membuat penggunanya sulit untuk mengamati layar. Sebaliknya ponsel dengan tingkat kecerahan secara berlebihan juga dapat membuat layar menjadi silau dan mata mudah lelah.
Untuk itu, sebagian besar orang biasanya akan lebih mengaktifkan menu Auto-Brightness untuk mendapatkan tingkat kecerahan yang optimal.
Sayangnya, menu Auto-Brightness tersebut ketika diaktifkan dapat menguras baterai ponsel kamu. Untuk itu kamu sangat disarankan untuk mengatur tingkat kecerahan baterai secara manual.
Cara pengaturan ini mungkin terkesan lebih rumit. Namun, pengaturan yang dilakukan secara pribadi dapat dipilih sesuai dengan keinginan kamu dan tidak menguras baterai.
6. Jangan Nyalakan Data Seluler Ketika Sinyal Jelek
Cara mengatasi baterai tanam ngedrop juga dapat dilakukan dengan mematikan data seluler ketika sinyal jelek atau lemah.
Hal ini karena ponsel akan secara otomatis mencari sinyal untuk mengakses aplikasi yang terhubung. Terlebih lagi jika pada kondisi ini kamu mencoba untuk mengakses media sosial atau mengakses aplikasi lain. Kinerja ponsel yang meningkat akan mempengaruhi suhu baterai.
7. Cek Suhu Baterai
Kondisi suhu baterai yang normal pada dasarnya berada pada rentangan 18-35 derajat celcius. Namun, kondisi baterai yang terlalu dingin mencapai dibawah 18 derajat celcius akan mengalami penurunan kapasitas.
Suhu baterai yang terlalu panas dengan berada di atas 35 derajat celcius juga dapat merusak komponen ponsel yang mengakibatkan baterai ngedrop.
Untuk mengatasi kondisi tersebut, kamu sebaiknya tidak mendekatkan ponsel dengan benda yang memiliki suhu tinggi.
Misalnya saja kamu meletakkan ponsel pada jok motor, di atas dashboard mobil atau di atas TV. Suhu benda yang memanas tersebut dapat mempengaruhi kondisi ponsel dan membuatnya cepat ngedrop.
8. Jangan Cas Baterai Ponsel Secara Berlebihan
Sebagian besar orang seringkali menunggu baterai penuh hingga 100%. Beberapa orang yang lain juga ada yang ngecharge ponsel semalaman untuk mendapatkan nilai baterai penuh tersebut.
Sayangnya, cara mengatasi baterai tanam ngedrop dapat dilakukan dengan tidak mengisi baterai secara berlebihan.
Lazimnya, pengisian baterai yang paling ideal adalah mencapai 80%-90%. Sebaliknya mengisi baterai hingga 100% dapat mengurangi umur baterai secara perlahan.
Ngecharge ponsel secara berlebihan dan membuat ponsel overcharging dan baterai menggelembung. Bahkan, jika ponsel terasa panas dapat berpotensi menimbulkan ledakan.
9. Charge Baterai Sebelum Benar-Benar Habis
Teknologi baterai tanam yang banyak digunakan pada ponsel android adalah jenis baterai Lithium Polimer. Penggunaan jenis baterai ini mengharuskan pengguna untuk mengisi baterai sebelum benar-benar habis.
Lazimnya, kamu dapat mengisi ponsel ketika melihat daya baterai mencapai 20%-30%. Hal ini karena baterai yang dibiarkan hingga 0% dapat mengurangi daya umur baterai.
Baca juga: Kelebihan Menggunakan Daya Baterai Smartphone Jumbo
10. Jangan Gunakan Ponsel Ketika Baterai Sedang Dicharge
Selain itu, cara mengatasi baterai tanam ngedrop juga dapat dilakukan dengan membiarkan ponsel mati ketika dicharge.
Penggunaan ponsel ketika dicharge dapat mempengaruhi kinerja pengisian tidak berjalan dengan baik. Hal ini dapat diumpamakan dengan daya baterai yang baru saja diisi harus dipaksa diambil oleh aplikasi yang sedang kamu gunakan.
Kebutuhan akan penggunaan ponsel seringkali membuat seseorang tidak bisa lepas meski hanya sebentar saja.
Namun, penggunaan ponsel yang berlebihan dapat membuat daya baterai cepat rusak. Tentunya, beberapa ulasan di atas perlu diperhatikan untuk mengatasi baterai ponsel yang mudah ngedrop. Membiasakan hal tersebut bahkan dapat menjaga ketahanan baterai agar awet.