Sebagaimana diketahui bahwa Ayyamul Bidh berarti hari-hari cerah, yang pada malam harinya disinari oleh bulan purnama. Ketentuan puasa Ayyamul Bidh sendiri, jatuh pada tanggal 13 sampai 15 mei disetiap bulan hijrah, pada kalender islam.
Adapun beberapa hadist menyebutkan, Ayyamul Bidh dihukumi sunnah Muakkad yang merupakan sunnah amalan yang sangat dianjurkan. Adapun diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra yang menyebutkan, “Rasullah sering tidak makan (berpuasa) pada hari hari yang malamnya cerah (Ayyamul Bidh) baik dirumah ataupun dalam bepergian.” (Hadis Riwayat An-nasa’i dengan riwayat Hasan.)
Puasa Ayyamul Bidh sangat dianjurkan untuk semua muslim diseluruh dunia. Selain terdapat pahala yang inysallah melimpah, puasa Ayyamul Bidh juga dikenal sebagai puasanya orang orang soleh.
Berikut bacaan niat puasa Ayyamul Bidh sebagai berikut. “Nawaytu Shauma Ayyamil Bidil lillahi Ta’ala” yang artinya: Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari hari yang malamnya cerah) karena Allah Ta’ala.
Penjelasan Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Ayyamul Bidh sendiri memiliki penjelasan yang sudut pandang nya disertai dengan beberapa hadist. Niat dari puasa Ayyamul Bidh bukan hanya sekedar ucapan lisan, akan tetapi juga patut dilafalkan. Hal itu didasari oleh sebagaimana mestinya umat muslim yang taat akan perintah Allah SWT.
Aktifitas dalam menjalankan puasa Ayyamul Bidh hampir sama dengan puasa sunnah lainnya. Mulai dari fajar (waktu subuh) sampai matahari tenggelam di barat (waktu saat berbuka) hanya saja amalan ini dilakukan disaat setelah bulan ramadhan yang memiliki banyak pahala.
Puasa Ayyamul Bidh sendiri merupakan salah satu Fadillah Amal yang dilakukan selama kurun waktu tiga hari selama berturut turut. Hal ini sangat dianjurkan oleh semua umat muslim diseluruh dunia, mulai dari yang tua hingga yang muda.
Adapun, beberapa hadist lain menyebutkan keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh seperti contoh. “Barang siapa yang melakukan puasa Ayyamul Bidh, sama saja seperti melakukan puasa disepanjang tahun” hadist yang dikutip dari kitab I’anatut Thalibin Juz 2 Sayyid Bakri Syatha.
Sementara ada beberapa hadist lain yang mengunggulkan keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh yang dilakukan dalam tiga hari tersebut. Kemudian Allah SWT berfirman dalam kitab suci Al-Qur’an dalam surat Al-An’am ayat 106 yang berbunyi “Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya.” Dengan begitu kebenaran akan keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh terbukti benar. Pasalnya, patokan dari kebenaran akan berbagai hal yang tidak kita ketahui yaitu berdasarkan kitab suci Al-Qur’an.
Sementara keutamaan dari puasa Ayyamul Bidh sendiri memiliki makna yang begitu dalam. Lantas hal tersebut ditegaskan oleh HR Ibnu Majah dan at-Tarmidzi yang berbunyi “Satu hari sama dengan 10 harinya.” Bahkan sampai sampai Ibnu Majah menyebut hadist tersebut Shahih dan diambil dari jalur Abu Hurairah ra.
Dengan begitu, beberapa hadist yang mengutarakan tentang puasa Ayyamul Bidh sudah cukup untuk membuktikan kebenaran akan hal tersebut. Maka dari itu puasa Ayyamul Bidh sangat dianjurkan untuk semua kaum muslim yang taat akan perintah Allah SWT.
Usai sudah informasi diatas yaitu tentang niat puasa Ayyamul Bidh. Isi dan penjelasan hal tersebut bisa kita ambil dengan beberapa hadist yang disebutkan oleh kitab suci Al-Qur’an dan beberapa pranara dari kitab lainnya. Dengan begitu, hal tabu yang tidak spesifik penjelasannya bisa kita hiraukan dengan beberapa hadist diatas.