Bagi Anda yang berkecimpung di dunia bisnis atau marketing, tentu sudah tidak asing lagi dengan istilah B2B. Business to business atau sering disebut dengan B2B merupakan modus bisnis dimana transaksi bisnis dilakukan antar bisnis, antara satu perusahaan dengan perusahaan lainnya.
Misalnya, sebuah perusahaan di departemen fashion yang bekerja sama dengan pemasok bahan baku kain. Atau perusahaan asuransi kesehatan yang bekerja sama dengan perusahaan lain untuk mengcover kesehatan karyawan.
Deskripsi mode bisnis B2B telah diulas secara lengkap pada awalnya, dimulai dengan pemahaman, langkah kerja, dan contoh kegiatan B2B. Bisa cek di sini, ya.
Mode bisnis B2B berbeda dari B2C. Yang kedua membutuhkan taktik pemasaran lain. Oleh karena itu, ada istilah pemasaran B2B atau pemasaran business to business. Apa itu dan apa taktiknya? Tidak, baca narasinya!
Apa itu Pemasaran B2B?
Pemasaran B2B adalah kegiatan pemasaran untuk memasarkan jasa atau produk ke perusahaan lain.
Menurut Hubspot.com, pemasaran B2B adalah segala taktik pemasaran atau konten yang ditujukan untuk bisnis atau perusahaan lain.
Target pasar B2B berbeda dengan B2C. Jika B2C menargetkan pelanggan individu, B2B menargetkan bisnis atau perusahaan lain sebagai pelanggan. Oleh karena itu, proses transaksi bisnis atau kerjasama yang telah dilakukan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan dengan B2C.
Strategi Pemasaran B2B
Berikut beberapa taktik pemasaran B2B yang bisa Anda coba sebagai tenaga penjual B2B:
1. Email marketing
Pemasaran email adalah cara untuk menjangkau pelanggan atau bisnis lain secara individu. Berbeda dengan B2C, di mana pelanggan cenderung merespons secara emosional, konsumen B2B yang loyal akan menggunakan alasan dan mencari ROI yang positif. Misalnya, seberapa besar produk tersebut dapat membantu perkembangan perusahaan, atau manfaat apa yang dapat diperoleh perusahaan.
Oleh karena itu, dalam menggunakan pemasaran email, pemasar harus berkonsentrasi pada beberapa hal yang diperlukan untuk bisnis pasar sasaran. Misalnya waktu, uang, sumber daya manusia, dan lain-lain.
Menurut data OptinMonster, 99% pengguna email memeriksa kotak masuk mereka setiap hari. Dekati target pasar dengan menggunakan email marketing sebagai langkah yang bisa Anda terapkan.
2. Buat Situs Web Perusahaan
Dikutip dari hingemarketing.com, 80% calon konsumen memeriksa web untuk mengumpulkan informasi sebelum melakukan pembelian.
Oleh karena itu, perlu dibuat sebuah website yang memuat semua informasi yang dibutuhkan oleh calon pelanggan. Pastikan cara mendapatkan informasi tidak harus melalui banyak proses yang membuat mereka pusing atau membuang waktu. Desain web penting untuk diingat, pemilihan warna, font, ikon, dan lain-lain. Tidak hanya itu, website juga harus responsif di semua perangkat.
Dalam proses transaksi bisnis B2B, ada banyak faksi yang ikut serta dalam proses pembelian. Misalnya, orang yang ingin membeli, sisi keuangan, dan pengambil keputusan. Menjadikan web sebagai sumber informasi yang bagus untuk pihak-pihak penting sekarang.
3. Content Marketing
Pemasaran konten adalah taktik pemasaran dengan membuat dan membagikan beberapa konten yang relevan untuk audiens dan identitas merek.
Pemasaran konten dapat digunakan dalam berbagai cara. Dapat mengedukasi audiens, meningkatkan brand awareness, menjaring audiens baru, memberi tahu audiens bagaimana produk atau jasa yang dijual dapat menjawab permasalahan mereka, dan sebagainya.
Di B2B, konten yang Anda buat dapat mengambil banyak bentuk. Bisa dalam bentuk studi kasus, referensi ke perusahaan lain yang awalnya bekerja sama, artikel website, eBook, seminar online, konten media sosial, dan lain-lain.
Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang pemasaran produk B2B menggunakan Pemasaran LinkedIn dengan mengikuti kelas Akademi Keterampilan di bawah ini. Untuk mendapatkan poin kelas, klik banner di bawah ini, OK!