6 Cara Ibu Memilih Susu Formula untuk Anak 1 Tahun

6 Cara Memilih Susu Formula untuk Anak 1 Tahun | Anak usia satu tahun umumnya aktif mengeksplorasi dan mengeksploitasi kemampuan baru mereka, seperti berjalan dan belajar berbicara. Keadaan ini membuat anak membutuhkan nutrisi lebih dari usia sebelumnya.

6 Cara Ibu Memilih Susu Formula untuk Anak 1 Tahun

Hal ini juga yang menjadi alasan mengapa sebagian orang tua kerap khawatir apakah Air Susu Ibu (ASI) sudah memenuhi kebutuhan konsumsi nutrisi si Kecil.

Ketakutan baru itu membuat beberapa ibu memutuskan untuk memberikan susu formula sebagai nutrisi tambahan untuk anaknya yang berusia satu tahun ke atas.

Namun, memilih susu anak 1 tahun tidak semudah yang dibayangkan. Ada berbagai pemikiran dalam memilih susu formula yang tepat untuk anak berusia satu tahun.

Terlebih lagi, ingatlah bahwa ada beberapa merek susu pertumbuhan anak di pasaran.

Cara Memilih Susu Formula untuk Anak 1 Tahun

Untuk memudahkan para ibu, berikut langkah memilih susu formula untuk anak usia satu tahun yang harus dipenuhi!

1. Perhatikan Usia dan Kondisi Anak

Setiap susu formula memiliki label alokasi usia. Beberapa produsen menyediakan susu khusus untuk anak setahun, susu dua tahun, atau susu untuk anak usia 1-3 tahun. Ibu perlu memperhatikan kesesuaian usia anak melalui produk susu yang ingin dibelinya.

Selain itu, ibu perlu memperhatikan kondisi anak. Apakah anak memiliki alergi? Misalnya, anak yang alergi susu sapi atau mengalami intoleransi laktosa tidak dapat diberikan susu formula yang berbahan dasar susu sapi biasa.

Begitu juga dengan anak yang sensitif atau alergi kacang tidak cocok untuk konsumsi susu kedelai.

Sebaiknya ibu berkonsultasi dengan dokter anak mengenai kondisi dan kebutuhan ASI anak di tahun ini.

2. Periksa Kandungan Gizi

Membaca label nutrisi pada kemasan itu penting saat memilih susu untuk anak berusia satu tahun.

Ibu perlu memperhatikan nilai gizi dalam setiap susu formula yang ingin mereka beli. Pastikan nilai gizi susu sesuai dengan kebutuhan dan usia anak.

Biasanya, anak usia satu tahun membutuhkan susu fortifikasi karena susu ini mengandung zat besi untuk mencegah anemia.

Beberapa kandungan lain yang dibutuhkan anak setahun dalam susu adalah protein, kalsium, asam lemak dasar, vitamin B6 dan B12, asam folat, dan zinc.

3. Lihat Jenis Protein

Untuk memilih jenis protein susu untuk anak berusia satu tahun, Anda perlu menerapkan batasannya terlebih dahulu.

Jenis protein apa yang ditentukan karena alergi, intoleransi, faktor kesehatan, atau norma lingkungan.

Batasan ini akan membantu Anda mempersempit pilihan susu yang mengandung protein seperti apa yang akan diberikan kepada anak Anda.

Ini akan memudahkan Anda untuk memutuskan apakah akan membeli susu dengan protein hewani (susu sapi), susu nabati (seperti susu kedelai), atau susu khusus hipoalergenik.

4. Lihat Tanggal Kedaluwarsa

Susu formula selalu memiliki tanggal kedaluwarsa. Dengan memberikan produk susu yang tidak kadaluarsa, ibu telah terhindar dari risiko yang berisiko pada anak.

Selain tanggal kedaluwarsa, sebagian besar susu formula menerapkan periode masa simpan sejak saat kemasan dibuka.

Hal ini perlu diperhatikan oleh para ibu agar terhindar dari kontaminasi bakteri akibat masa simpan yang melewati batas waktu.

5. Pilih Susu Dengan Rasa Yang Disukai Anak Anda

Anak-anak yang beralih dari ASI ke susu formula terkadang sulit menerima rasa dari susu tersebut.

Oleh karena itu, pertimbangkan untuk memilih susu dengan rasa yang disukai anak Anda. Biasanya susu anak usia satu tahun memiliki beberapa pilihan rasa manis yang enak di lidah anak.

6. Pilih Susu Kedelai (Soy Protein) untuk Si Kecil yang Alergi

Susu kedelai adalah susu formula dengan protein yang terbuat dari kedelai. Susu kedelai adalah pilihan yang tepat untuk si kecil yang memiliki alergi terhadap protein susu sapi.

Si Kecil yang alergi protein susu sapi mungkin memiliki gejala lain, tetapi beberapa tanda yang paling umum adalah masalah pencernaan (diare, kembung, sakit perut), gatal atau ruam, batuk, rewel, gelisah, muntah, dan lainnya.

Jika Anda menemukan beberapa gejala tersebut, segera periksakan si kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.