Hal Buruk Apabila Sering Mengeluarkan Sperma dan Cara Mengatasainya
Terdapat beberapa dampak sering mengeluarkan sperma. memang, tidak ada larangan yang mengharuskan seseorang untuk tidak melakukan masturbasi. Namun jika terlalu sering mengeluarkan sperma merupakan kondisi yang akan memperburuk kesehatan pria.
Namun, mengeluarkan sperma atau ejakulasi juga sebenarnya memiliki sejumlah manfaat baik bagi kesehatan pria. Mulai dari menurunkan stress, membakar kalori, membuat tidur lebih nyenyak, hingga menurunkan resiko kematian akibat penyakit jantung. Cara mengeluarkan sperma oleh laki-laki dilakukan dengan dua acara, yaitu masturbasi atau onani dan lewat hubungan intim. Namun, frekuensi mengeluarkan sperma juga perlu dipertimbangkan.
Jika sudah menjadi kebiasaan yang rutin, lalu bagaimana cara mengatasi dampak buruk sering mengeluarkan sperma. Hingga kini, belum ada penelitian yang bisa menjawab berkali idealnya sperma keluar dalam satu minggu, satu bulan atau satu tahun untuk para pria. Pada tahun 2017 peneliti melaporkan bahwa ejakulasi 21 kali dalam sebulan bisa mengurangi resiko pria mengalami kanker prostat.
Bahayanya Mengeluarkan Sperma Setiap Hari
Faktanya mengeluarkan sperma setiap hari bukan menjadi masalah dan berbahaya. Menginat, tubuh pria normalnya menghasilkan ratusan bahkan hingga jutaan sperma baru setiap harinya. Mengeluarkan sperma setiap hari aman dilakukan selama tidak mengakibatkan kecanduan masturbasi kronis yang berdampak serius pada tubuh. Hanya saja, keseringan mengeluarkan sperma akan berdampak buruk apabila membuat kalian khawatir dan melewati batas tertentu.
Seperti membuat tubuh terasa sangat kelelahan, pekerjaan dan produktivitas menjadi menurun, hilangnya semangat pada aktivitas sehari-hari, hingga menjauh dari kehidupan sosial demi memuaskan hasrat seksual, alangkah baiknya kalian segera mencari bantuan untuk mendapatkan penanganan.
Cara Mengatasi Sering Ejakulasi
Lalu, bagaimanakah cara mengatasi sering mengeluarkan sperma atu ejakulasi, terlebih dilakukan dengan cara masturbasi yang tidak bisa dikendalikan ? terdapat beberapa alternative untuk mengurangi kecanduan mengeluarkan sperma, yakni psikoterapi, mengkonsumsi obat dan pengalihan kepada aktivitas yang lebih positif.
- Melakukan Psikoterapi
Kecanduan masturbasi termasuk golongan perilaku seksual kompulsif atau lebih dikenal dengan hiperseksual. Seseorang dengan kondisi hiperseksual kerap mengalami gangguan psikologi lainnya. Penanganan yang baik dengan psikoterapi yang bisa membantu mengubah perilaku seksual kompulsif. Psikoterapi terbagi menjadi tiga yaitu,
- CBT (Terapi Perilaku Kognitif), terapi ini mengindentififkasi pikiran ataupun emosi negatif yang memotivasi kalian melakukan masturbasi. Kemudian, kalian akan diarahkan untuk mengubah perilaku tersebut dengan pendekatan adaptif (menyesuaikan dengan keadaan yang baik).
- ACT (Terapi Penerimaan dan Komitmen), terapi ini membantu kalian untuk lebih komitmen untuk mengubah kebiasaan buruk.
- Psikoterapi Psikodinamik, terapi ini untuk mengindentifikasi pikiran atau tindakan yang tidak kita sadari, mengembangkan pola berpikir dan membuat motivasi baru, serta untuk menyelesaikan konflik yang terjadi.
- Meminta Resep Obat dari Dokter
Jika kalian mengalami hiperseksual, biasanya dokter akan memberi saran untuk mengkonsumsi obat tertentu. Obat yang dokter sarankan bertujuan untuk merendahkan pemicu perilaku seksual kompulsif seperti kecemasan atau depresi.
- Mengalihkan ke Aktivitas yang lebih Positif
Cara mengatasi dampak buruk karena sering mengeluarkan sperma atau ejakulasi kali ini, kalian bisa mengalihkan dengan menyibukan diri dengan hal-hal yang lebih positif, dengan cara, berolahraga, bermain musik, menulis, melukis, mempelajari fotografi, lebih menekuni hobi yang disukai, mengikuti organisasi dilingkungan terdekat, lebih bersosialisai dengan kerabat dekat atau kerabat lama,
Apabila kalian memiliki hiperseksual didalam diri kalian, coba lah untuk lebih menyibukan diri, jangan terlalu sering untuk menyendiri. Coba untuk keluar dan mencari hal posiitif yang bisa kalian lakukan.